Dinas Ketahanan Pangan Paser deteksi dini rawan pangan di kecamatan

Dinas Ketahanan Pangan Paser deteksi dini rawan pangan di kecamatan

Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Kabupaten Paser melakukan kunjungan ke kecamatan-kecamatan dalam rangka memantau kondisi pangan sehingga bisa dipetakan dalam Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Paser, Bapak Ir. Taharuddin, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatnya deteksi dini terhadap situasi pangan dan gizi di wilayah kecamatan. “Serta adanya tindak lanjut rekomendasi kebijakan pangan dan gizi di wilayah kecamatan,” katanya, Kamis (7/9).

Ia mengatakan sudah tiga kecamatan yang dikunjungi yakni Muara Samu, Long Kali dan Long Ikis. Menurutnya terdapat tiga aspek penting dalam pemenuhan gizi anak ketersediaan gizi, jangakauan terhadap pemenuhan gizi, dan manfaatnya.

“Kami tekankan kepada masyarakat perlunya pola asuh terutama pola makan pada anak untuk memastikan terpenuhinya gizi anak,” ujarnya.

Selain melakukan deteksi dini rawan pangan, tujuan Distapang ke kecamatan adalah untuk memperkuat koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa. Sehingga informasi situasi pangan dan gizi di kecamatan bisa terpantau secara berkesinambungan.

Setelah mendapat data di setiap kecamatan, Distapang Paser akan melakukkan intervensi terhadap masyarakat atau balita yang termasuk rawan pangan dan gizi.

“Kami mencari solusi pencegahan kerawanan pangan dan gizi masyarakat di tingkat kecamatan, sebagai bahan tindak lanjut bagi pemerintah daearah dalam pengambilan kebijakan terutama dalam penaganan masalah pangan dan gizi yang ada di kabupaten,” terangnya.

Terkait anggaran, Kadis Ketapang menyampaikan bahwa pada tahun 2023 Pemerintah Daerah Kabupaten Paser telah alokasi Dana Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat berupa Pemberdayaan Masyarakat dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal dengan kegiatan Kebun dan Dapur B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman) serta Edukasi Go to School beragam, bergizi, seimbang, dana man (B2SA).

Ia mengapresiasi kecamatan dan desa yang telah mampu membangun komonikasi dan sinergisitas dengan Posyandu, Ahli Gizi, dan Puskesmas dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian akan pentingnya pangan dan gizi untuk penyiapan generasi yang yang berkualitas dan bebas stunting. (MC)

Related Posts

Comments (0)

There are no comments yet

Leave a Comment